Kalau inget long weekend Idul Adha kemarin, kami berasa masih capek. Hahaha.. Karena apa? Karena selama 3 hari libur kemarin, kami full memeriksa undangan dan souvenir yang sudah jadi
Untuk souvenir, sambil memeriksa satu per satu, kami sekaligus memasang kartu ucapan terima kasih untuk souvenir yang lolos QC :D Dan untuk undangan, berhubung model undangan untuk acara resepsi di Jakarta maupun ngunduh mantu di Banjarnegara itu sama dan hanya dibedakan naskah nya saja, kami harus ekstra hati-hati karena rawan tertukar.
Hal-hal apa saja yang kami periksa? Kalau untuk souvenir yaitu apakah ada gelas yang retak/pecah dan apakah mika nya rusak cukup parah atau tidak. Jika semua sudah bagus, maka kami tinggal memasangkan ucapan terima kasih di mika nya. Sedangkan untuk undangan, karena model undangan kami terbuka tiga, maka kami memastikan apakah undangannya dapat tertutup dengan baik, kesamaan tanggal antara amplop dengan isi, serta denah lokasi apakah sesuai dengan tempat acara.
Dari hal-hal yang kami lakukan tersebut dan setelah berjuang melawan pegal, ngantuk, dan pusing *lebay* hahaha.. akhirnya didapatlah 43 undangan reject dari total 1500 undangan dan 55 souvenir reject dari total 2000 souvenir.
Kebanyakan kerusakan pada souvenir adalah gelas pecah dan packaging mika yang sudah rusak cukup parah. Sedangkan kerusakan undangan biasanya ada di undangan yang tidak dapat ditutup sempurna, amplop yang sobek/rusak (walaupun cm sedikit), serta ketidaksamaan antara amplop dan undangan kaena kesalahan memasukan. So, untuk bride/groom to be yang membuat undangan untuk dua acara atau naskah yang berbeda, harus lebih cermat ya dalam memeriksa detil nya.
Ok, kami rasa itu baru itu lagi saja yang dapat kami share dalam permasalahan souvenir dan undangan. Don't forget to always keep your spirit up ya, bride/groom to be! See you.. ;)
Untuk souvenir, sambil memeriksa satu per satu, kami sekaligus memasang kartu ucapan terima kasih untuk souvenir yang lolos QC :D Dan untuk undangan, berhubung model undangan untuk acara resepsi di Jakarta maupun ngunduh mantu di Banjarnegara itu sama dan hanya dibedakan naskah nya saja, kami harus ekstra hati-hati karena rawan tertukar.
Hal-hal apa saja yang kami periksa? Kalau untuk souvenir yaitu apakah ada gelas yang retak/pecah dan apakah mika nya rusak cukup parah atau tidak. Jika semua sudah bagus, maka kami tinggal memasangkan ucapan terima kasih di mika nya. Sedangkan untuk undangan, karena model undangan kami terbuka tiga, maka kami memastikan apakah undangannya dapat tertutup dengan baik, kesamaan tanggal antara amplop dengan isi, serta denah lokasi apakah sesuai dengan tempat acara.
Dari hal-hal yang kami lakukan tersebut dan setelah berjuang melawan pegal, ngantuk, dan pusing *lebay* hahaha.. akhirnya didapatlah 43 undangan reject dari total 1500 undangan dan 55 souvenir reject dari total 2000 souvenir.
Kebanyakan kerusakan pada souvenir adalah gelas pecah dan packaging mika yang sudah rusak cukup parah. Sedangkan kerusakan undangan biasanya ada di undangan yang tidak dapat ditutup sempurna, amplop yang sobek/rusak (walaupun cm sedikit), serta ketidaksamaan antara amplop dan undangan kaena kesalahan memasukan. So, untuk bride/groom to be yang membuat undangan untuk dua acara atau naskah yang berbeda, harus lebih cermat ya dalam memeriksa detil nya.
Ok, kami rasa itu baru itu lagi saja yang dapat kami share dalam permasalahan souvenir dan undangan. Don't forget to always keep your spirit up ya, bride/groom to be! See you.. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar